Jumat, 30 November 2012

fungsi serat bagi kesehatan


Manfaat mengkonsumsi makanan berserat di dalam bidang kesehatan telah dikenal sejak tahun 1970, berkat jasa dua orang ilmuwan asal Inggris. Ketika itu, setelah mereka berdua lama bekerja di Afrika Selatan, mereka menemukan bahwa penyakit-penyakit yang banyak menyerang orang Eropa ternyata jarang menyerang orang Afrika yang pola makannya kaya akan makanan berserat. Kesadaran manusia awam untuk mengkonsumsi makanan berserat tinggi semakin meningkat, namun pengetahuan yang mendalam tentang serat makanan itu sendiri, fungsi serta mekanisme kerja serat bagi kesehatan tubuh masih sangat kurang.
                              Serat makanan sebenarnya adalah bahan yang menyusun dinding sel tanaman, karena itu hanya terdapat dalam bahan makanan asal tumbuh-tumbuhan. Berdasarkan jenisnya, dikenal dua macam serat, yaitu serat yang tak larut dalam air dan serat yang larut dalam air.
                              Makanan berserat juga merupakan komponen dalam tanaman tercerna secara enzimatik menjadi bagian-bagian yang dapat diserap di saluran pencernaan. Banyak sekali manfaat serat bagi tubuh kita. Beberapa makanan yang banyak mengandung serat diantaranya adalah jeruk, pepaya, sereal (padi-padian), dan sayuran.

FUNGSI SERAT UNTUK KESEHATAN
Ada beberapa fungsi serat bagi kesehatan yaitu:
  • Serat baik untuk menurunkan kadar kolesterol dan mencegah konstipasi (kesulitan buang air besar akibat feses yang terlalu kering, keras dan kecil): serat makanan yang tinggi mampu mencegah dan mengobati konstipasi apabila diiringi dengan peningkatan konsumsi air minum yang cukup setiap hari. Konsumsi banyak air setiap hari akan membantu kerja serat makanan dalam tubuh karena menyerap air ketika melewati saluran pencernaan, sehingga tekstur feses menjadi Lunak.
·         Serat tidak hanya membuat perut terasa lebih penuh, tapi juga mengurangi masalah pencernaan, termasuk memangkas resiko kanker kolon. Beberapa penelitian menunjukkan, dalam jumlah besar serat bisa membantu mengatur kadar gula darah dan insulin. Ini sebabnya, orang yang sering mengkonsumsi serat cenderung lebih langsing. . Bukti ilmiah menunjukkan bahwa serat makanan yang kental (Viscous fibres) seperti guar gum, pectin dan psyllium dapat menurunkan glukosa darah postpandrial dan respons insulin lebih konsisten daripada serat makanan yang tidak kental (unviscous fibres). serat yang dapat larut akan mempertahankan kandungan insulin serum yang rendah dengan cara menunda penyerapan glucose.
·         Asupan serat tinggi terbukti memperlambat timbulnya plak oleh kolesterol jahat tanpa mengurangi kadar kolesterol baik. Ini karena pangan tinggi serat umumnya rendah kandungan lemak jenuh dan kolesterol. menurunkan kadar kolesterol darah: polisakarida viskos secara signifikan menurunkan total kandungan kolesterol darah sebanyak 10-20% (khususnya LDL), tepai tidak merubah konsentrasi kolesterol HDL atau triacylglycerol. SDF Soluble dietary fiber mengikat substansi lemak dan mencegah penyerapannya dalam usus, sehingga secara effektif dapat menurunkan kandungan kolesterol darah.
·         Serat membuat makan jadi lebih lambat dan perut cepat terasa penuh, sehingga cocok untuk metode menurunkan berat badan dan mengkontrol kalori.
·         Adanya serat meningkatkan pelepasan enzim pencernaan dan mengatur hormon pankreas.
·         Serat yang cukup membantu kerja usus, mengurangi resiko divertikulosis, wasir, serta meningkatkan kecepatan melenyapkan zat-zat berbahaya dalam makanan.
·         Serat yang larut sangat lembut dan dapat menolong mereka yang mengalami iritasi pada usus.
·         bukti ilmiah menunjukkan bahwa serat makanan mampu mencegah terjadinya penyakit jantung koroner. Serat makanan yang terdapat pada sayur-sayuran, buah-buahan dan serealia mampu menurunkan resiko fatal penyakit jantung koroner sebanyak 55%. Dari semua jenis serat yang disebutkan, serat yang berasal dari sereal-lah yang paling kuat melindungi tubuh melawan penyakit ini.
·         Mekanisme kerja serat dalam mencegah hyperlipidemia sebagai berikut: a) serat makanan yang dikonsumsi menurunkan daya cerna lemak atau sterol dalam saluran pencernaan, sehingga lemak yang tidak tercerna ini kemudian dikeluarkan melalui feses; b) serat makanan meningkatan produksi dan penyerapan asam lemak rantai pendek khususnya propionate (akibat fermentasi serat oleh mikro flora usus besar). Propionat berperan penting dalam menurunkan kadar kolesterol serum dan menghambat sintesa kolesterol; c) serat makanan yang kental (viscous) dan makanan yang tinggi serat akan memperlambat penyerapan glukosa, sehingga level insulin darah yang rendah akan tepat terjaga. Peningkatan kadar insulin berkaitan dengan penyakit jantung koroner; d) serat makanan akan memperlambat penyerapan nutrisi, dan dalam jangka waktu yang lama dapat merubah morfologi usus dan penyerapan lemak. Peningkatan jumlah dan tempat penyerapan lemak dapat merubah pola sekresi lipoprotein.
  • Serat yang larut (SDF) seperti pectin dan guar gum yang terdapat dalam buah-buahan sangat membantu dalam mencegah timbulnya atherosclerosis (pengerasan pada arteri akibat penumpukan secara perlahan-lahan substansi lemak termasuk kolesterol pada dinding arteri) melalui penurunan kolesterol tinggi dan trigliserida, yang pada akhirnya dapat mencegah terjadinya penyakit jantung dan stroke;
·         serat dapat mencegah terjadinya diverticulitis (pembengkakan dari diverticula yang terjadi secara abnormal pada dinding usus besar akibat infeksi bakteri) dan kanker rectum. Pada saat melewati kolon (usus besar), serat makanan yang tidak dapat larut (IDF) membantu membersihkan dinding interior usus. Aksi pembersihan dinding usus ini dapat mencegah kanker rectum dan diverticulitis. Diverticulitis ini mengakibatkan rasa sakit dan diare.
·         penyakit guzi dan gigi: Semua makanan termasuk makanan yang kaya akan serat dapat meningkatkan jumlah saliva. Telah diketahui bahwa saliva mengandung zat-zat kima yang bersifat buffer yang dapat menstabilisasi pH di atas 7 di dalam mulut. Bukti ilmiah menunjukkan bahwa mengunyah serat makanan seperti seledri sesudah makan dapat membantu memperbaiki gigi-gigi yang kekurangan mineral dan juga mengeluarkan sisa-sisa makanan yang terperangkap dalam gigi serta menetralisir asam pada gigi. Selain seledri, mengunyah permen karet (gum) yang rendah gula juga dapat meningkatkan kesehatan gigi karena dengan mengunyah gum jumlah saliva akan meningkat sebanyak 130%. Saliva sangat kaya akan agen pelindung oesophagus termasuk factor pertumbuhan epidermal, protein, mucin, proteins and prostaglandin E2. Penelitian membuktikan bahwa mengunyah permen karet rendah gula (sugarless gum) sesudah makan dapat menetralisir asam pada tenggorokan dan menghilangkan gejala penyakit gastro-oesophageal reflux (GORD).
Irritable bowel syndrome (adalah gejala-gejala seperti kram dan sakit pada perut, kembung, konstipasi dan diare akibat kontraksi abnormal pada usus besar yang terjadi akibat kurang mengkonsumsi serat dan air minum serta mengkonsumsi lemak secara berlebihan). Menurut kalangan medis, ada dua jenis IBS yakni IBS konstipasi (tidak buang air besar selama 5-7 hari) dan IBS diare. Penyakit ini dapat diatasi dengan mengkonsumsi makanan yang kaya akan serat, mengkonsumsi cairan (air minum) dalam jumlah yang banyak dan mengurangi konsumsi makanan berlemak. Kalangan medis membedakan IBS atas dua tipe, IBS konstipasi (selama 5 - 7 hari tidak buang air besar) dan IBS diare (nyeri perut, kembung, meningkatnya frekuensi buang air namun fesenya disertai dengan lendir). Pada jenisIBS diare, motilitas peristaltik usus terjadi sangat cepat sehingga isi kotoran dari usus besar cepat dikeluarkan. Akibatnya, air dalam kotoran belum sempat diserap, sudah harus dikeluarkan diselingi dengan rasa mulas. Sedangkan pada IBS konstipasi, gerakan peristaltik usus berjalan lambat, sehingga kotoran tertinggal terlalu lama dalam usus. Penyerapan air pun terlalu lama sehingga fesespun mengeras. Penyakit ini dapat diatasi dengan mengkonsumsi makanan yang berserat tinggi disertai dengan konsumsi air minum yang banyak dan mengurangi konsumsi makanan berlemak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar