SEJARAH
PERKEMBANGAN ILMU GIZI
Ilmu gizi
Menurut komite Thomas dan Earl (1994) adalah “The nutrition
sciences are the most interdisciplinary of all sciences”. Yang artinya bebas
menyatakan bahwa ilmu gizi merupakan ilmu yang melibatkan
berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Dan oleh Soekirman,
(2000), Ilmu Gizi diartikan sebagai Ilmu pengetahuan yang membahas sifat-sifat
nutrien yang terkandung dalam makanan, pengaruh metaboliknya serta akibat yang
timbul bila terdapat kekurangan-kelebihan zat gizi. Dalam ilmu gizi
terapan, Gizi diartikan sebagai segala sesuatu tentang makanan dan hubungannya
dengan kesehatan. Setiap makanan mengandung unsur-unsur gizi (zat gizi).
Unsur-unsur gizi ini dikelompokkan atau digolongkan dalam 6 golongan besar
yaitu :
(1) Karbohidrat,
(2). Protein,
(3).Lemak,
(4) Vitamin,
(5) Mineral dan
(6) air.
Perkembangan
Ilmu Gizi.
Titik tolak
perkembangan ilmu gizi dimulai pada masa manusia purba dan pada abad
pertengahan sampai pada masa munculnya ilmu pengetahuan pada abad ke-19 dan
ke-20. Pada masa manusia purba ilmu gizi dinyatakan sebagai suatu evolusi.
Disini para peneliti menggambarkan manusia sebagai pemburu makanan dan dikenal
sebagai Todhunter, perkembangan ilmu gizi sebagai suatu evolusi.
Bagi manusia
purba, fungsi utama dan mungkin fungsi satu-satunya dari makanan
adalah untuk mempertahankan hidup. Untuk itu aktifitas utama
dari manusia purba adalah mencari makanan dengan berburu. Fungsi utama makanan
untuk mempertahankan hidup, meskipun bukan fungsi satu-satunya. Makanan untuk
mempertahankan hidup ini juga masih sering atau berlaku bagi
sebagian penduduk modern sekarang.
Di abad-abad
sebelum masehi filosof Junani bernama Hippocrates (460-377 SM), yang dikenal
sebagai Bapak Ilmu Kedokteran, dalam salah satu tulisannya berspekulasi tentang
peran makanan dalam “pemeliharaan kesehatan dan penyembuhan penyakit” yang
menjadi dasar perkembangan ilmu dietetika yang belakangan dikenal
dengan “Terapi Diit’
Memasuki abad
ke-16 berkembang doktrin bukan saja pemeliharaan kesehatan yang
dapat dicapai dengan pengaturan makanan tetapi kemudian berkembang
juga tentang hubungan antara makanan dan panjang umur. Misalnya
Cornaro, yang hidup lebih dari 100 tahun (1366-1464) dan Francis Bacon
(1561-1626) berpendapat bahwa “makan yang diatur dengan baik dapat
memperpanjang umur”. Memasuki abad ke-17 dan ke-18, tercatat berbagai
penemuan tentang sesuatu yang dimakan (makanan) yang berhubungan
dengan kesehatan semakin banyak dan jelas, baik yang bersifat kebetulan maupun
yang dirancang yang kemudian mendorong berbagai ahli kesehatan waktu itu
untuk melakukan berbagai percobaan.
Pada Abad ke-18
berbagai penemuan ilmiah dimulai, termasuk ilmu-ilmu yang mendasari ilmu gizi.
Satu diantaranya yang terpenting adalah penemuan adanya hubungan
antara proses pernapasan yaitu proses masuknya O2 ke dalam tubuh dan keluarnya
CO2, dengan proses pengolahan makanan dalam tubuh olehAntoine
Laurent Lavoisier (1743-1794).
Lavoisier bersama seorang ahli fisika Laplace merintis untuk
pertama kalinya penelitian kuantitatif mengenai pernapasan dengan percobaan
binatang (kelinci). Oleh karena itu Lavoisier selain sebagai Bapak Ilmu Kimia,
dikalangan ilmuwan gizi dikenal juga sebagai Bapak Ilmu Gizi Dunia.
Penemuan Ilmu-Ilmu yang mendasari terbentuknya Ilmu Gizi
itu diantaranya :
1. Tahun 1687 = Penetapan standar makanan. Dimana
penetapan ini mengatur tentang makanan yang baik untuk tubuh dan yang
tidak baik untuk tubuh.
2. Dr. lind (1747) menemukan jeruk manis untuk
menanggulangi sariawan / scorbut, belakangan diketahui jeruk manis banyak
mengandung vitamin C. Sehingga Vitamin C dikenal juga sebagai pencegah
Sariawan/Scorbut.
3. Suster Florence Nightingale (1854 ) menyimpulkan
penderita-penderita akibat perang yang merupakan pasiennya, dalam hal Pemberian
makanan kepada pasien harus sesuai dengan kebutuhan pasien untuk mempercepat
proses penyembuhannya. Suster Florence Nightingale dikenal juga sebagai
Tokoh Keperawatan Dunia
4. Liebig (1803-1873) Analisis Protein, KH dan Lemak.
Yang merupakan Komponen utama penghasil energi tubuh.
5. Vait (1831-1908), Rubner (1854-1982), Atwater
(1844-1907), Lusk (1866-1932) dikenal sebagai Pakar dalam pengukuran energi
dengan kalorimeter. (kkal)
6. Hopkin (1861-1947), Eljkman (1858-1930) = perintis
penemuan vitamin dan membedakannya vitamin yang larut dalam air dan vitamin
yang larut dalam lemak.
7. Mendel (1872-1935), Osborn (1859-1929)= penemuan
vitamin dan analisis kualitas protein. Memperjelas posisi vitamin dalam makanan
dan peranannya dalam tubuh manusia serta kualitas protein yang dilihat dari
struktur yaitu asam amino yang essensial maupun yang non essensial.
Pada abad ke 20
Mc Collum, Charles G King = melanjutkan penelitian vitamin kemudian terus
berkembang hingga muncul “ SCIENCE of NUTRION. Adalah Suatu
cabang ilmu pengetahuan kesehatan (kedokteran) yang berdiri sendiri yaitu Ilmu
Gizi adalah Ilmu pengetahuan yang membahas sifat-sifat nutrien yang terkandung
dalam makanan, pengaruh metaboliknya serta akibat yang timbul bila
terdapat kekurangan zat gizi, ( Soekirman, 2000),
Dalam perkembangan
selanjutnya permasalahan gizi mulai bermunculan secara kompleks yang
tidak dapat ditanggulangi oleh para ahli gizi dan sarjana gizi saja,
sehingga muncul Ilmu gizi yang menurut komite Thomas dan Earl
(1994) adalah “The NUTRITION SCIENCES are the most
interdisciplinary of all sciences”. Yang arti bebasnya menyatakan bahwa
ilmu gizi merupakan ilmu yang melibatkan berbagai disiplin ilmu
pengetahuan.
Ringkasan Sejarah Perkembangan Ilmu Gizi Indonesia dan Dunia
Bangaimana Perkembangan
Ilmu Gizi di Indonesia, berikut beberapa hasil penelitian dalam sejarah
perkebangan Ilmu Gizi di Indonesia.
1. Belanda mendirikan “Laboratorium Kesehatan (15-1-1888)
di Jakarta. Tujuannya Menanggulangi Penyakit Beri-Beri di Indonesia dan Asia
2. Tahun 1934 = Lembaga Makanan Rakyat
3. Tahun 1938, bermula dari Tahun 1919, Jansen dan
Donath meneliti masalah Gondok di wonosobo, kemudian oleh pemerintah
Hindia Belanda menfaslitasi pembentukan Lembaga Eijkman. Beberapa Kegiatannya
berupa survai gizi di tahun 1927-1942, oleh Jansen dan Kawan-kawan pada 7
lokasi bertempat di jawa, seram dan lampung yang bertujuan Mengamati Pola
Makan, Keadaan Gizi, Pertanian dan perekonomian. Lembaga ini juga berhasil
melakukan Analisis Bahan Makanan yang sekarang dikenal sebagai Daftar
Komposisi Bahan Makanan disingkat atau dikenal dengan DKBM
4. Tahun 1930, De Hass dkk menemukan defisiensi Vitamin
A, (1935) meneliti tentang KEP (Kurang Energi Protein)
5. Tahun 1950, Lembaga Makanan Rakyat berada dibawah
Kementerian Kesehatan RI ( diketuai Prof. Poerwo Soedarmo Pendiri PERSAGI
atau dikenal juga sebagai Bapak Gizi Indonesia. Bapak Poerwo
Soedarmo juga berhasil memperkenalkan promosi gizi yang baik dengan istilah
“Empat Sehat Lima Sempurna” yang begitu populer pada waktu itu sampai pada
pemerintahan Orde Baru.
Penelitian-Penelitian
di Indonesia ini yang kemudian menarik perhatian WHO dan
dijadikan sebagai rekomendasinya adalah
1. Domen (1952-1955) penelitian tentang
kwashiorkor (istilah gizi buruk karena kekuranagn protein) dan Xeropthalmia
(Istilah Kebutaan Akibat kekurangan Vitamin A)
2. Klerk (1956) penelitian tentang Tinggi Badan
(TB) dan Berat Badan (BB) anak Sekolah yang dapat memberikan gambaran Status
Gizi Anak SD pada masa balitanya.
3. Gailey ( 1957 – 1958 ) tentang Kelaparan di
Gunung Kidul menghasilkan teori Kelaparan
§ KELAPARAN (Hunger) menurut E.Kennedy,(2002) sebagai
kutipan dari penelitian Prof Soekirman Ph.D Guru Besar Ilmu Gizi IPB
Bogor tentang kelaparan adalah Rasa “tidak
enak” dan sakit, akibat kurang /tidak makan,baik yang disengaja maupun
yang tidak disengaja diluar kehendak dan terjadi berulang-ulang, serta dalam
jangka waktu tertentu menyebabkan penurunan berat badan dan gangguan kesehatan.
4. Prof. Poerwo Soedarmao Mencetak Tenaga Ahli Gizi (
AKZI dan FKUI)
5. Dan tahun 1950-2010 perkembangan ilmu gizi di
Indonesia sangat pesat, sampai –sampai teori-teori gizi yang baru
ditemukan belum sampai diterapkan muncul lagi ilmu yang terbaru dari hasil
penelitian terbaru dari ilmu gizi.
Dari Perkembangan
Ilmu Gizi tersebut diatas baik di Indonesia maupun di Luar Negeri,
Penjelasan mengenai makanan dan hubungannya dengan kesehatan semakin jelas
yaitu makanan atau unsur-unsur (zat-zat) gizi essensial yang tidak
dapat disintesis oleh tubuh sehingga harus dikonsumsi dari makanan
meliputi Vitamin, Mineral, Asam amino, Asam lemak Dan sejumlah
Karbohidart sebagai energy. Dan unsur-unsur (zat-zat) gizi non essensial
dapat disistesis oleh tubuh dari senyawa atau zat gizi tertentu. Unsur-unsur
gizi ini dikelompokkan atau digolongkan dalam 6 golongan besar yaitu (1)
Karbohidrat, (2). Protein, (3).Lemak, (4) Vitamin, (5) Mineral dan (6) air.
Khusus
untuk “air” berbagai pakar gizi dan kesehatan masih berbeda
pendapat, ada yang mengatakan sebagai unsur gizi ada juga yang mengatakan bukan
unsur gizi. Penulis sendiri masuk dalam kelompok yang mengatakan air adalah
salah satu komponen gizi, namun ada juga
yang mengatakan air sebagai zat gizi namun tidak dapat memahami dengan baik dan
benar tentang zat gizi air.
Melihat
perkembangan yang begitu pesat baik di Indonesia maupun di Dunia Badan
Dunia WHO membagi ruang lingkup ilmu gizi ke dalam tiga kelompok
besar. Pertama, kelompok gizi biologi dan
metabolik. Kedua, kelompok gizi perorangan, sepanjang
siklus hidup. Ketiga, kelompok gizi masyarakat, baik
bersifat lokal, nasional, regional dan global
Ilmu Gizi
Kemudian dibagi menurut Ruang Lingkupnya yaitu Ilmu gizi dibagi dalam dua bidang keilmuan
yang dilihat dari segi sifatnya yakni :
1. Ilmu Gizi yang berkaitan dengan kesehatan perorangan disebut Gizi kesehatan
perorangan(Clinical Nutrition) yaitu Gizi Klinik lebih menitikberatkan pada
kuratif daripada preventif dan promotifnya. Dengan pendekatan kuratif
prosesnya dimulai dari Anamnesis dan pengkajian status nutrisi pasien,
Pemeriksaan antropomotri beserta tindak lanjut terhadap gangguannya,
Pemeriksaan radiologi dan tes laboratoium yang bertalian dengan status nutrisi
pasien, Suplementasi Oral, enteral dan parenteral, Interaksi timbal balik
antara nutrien dan obat-obatan
2. Ilmu Gizi yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat yang disebut Gizi
kesehatan masyarakat (Public Health Nutrition) Yaitu Gizi Masyarakat berkaitan
dengan gangguan gizi pada kelompok masyarakat, oleh sebab itu sifatnya lebih
ditekankan pada pencegahan (preventif) dan peningkatan (promotif) . Termasuk
juga tentang Bahan Tambahan makanan ( Pewarna, penyedap dan bahan-bahan
kontaminan lainnya
Catatan dari
sejarah dan ruang lingkup ilmu gizi ini ada beberapa istilah dan pengertian
dari ilmu gizi yang perlu diketahui yaitu
1. Kesehatan adalah keadaan sehat (normal) secara fisik,
mental, spiritual dan social yang memungkinkan setiap induvidu dapat
hidup produktif secara social dan ekonomis (UU Kesehatan 2009)
2. Makanan adalah Bahan selain obat yang mengandung
zat-zat gizi berguna bila dimasukan kedalam tubuh.
3. Zat gizi adalah unsur yang terdapat dalam bahan
makanan
4. Gizi adalah segala sesuatu tentang makanan
dan hubungannya dengan kesehatan
5. Diet adalah Kecukupan makanan dan minuman
seseorang yang dimakan sehari-hari yang dibagi dalam tiga pengertian. Pertama; makanan
yang dimakan sehari, Kedua ; makanan yang dimakan
menurut aturan tertentu dan Ketiga : makanan yang
ditentukan macam dan jumlahnya untuk memenuhi kebutuhan gizi tubuh atau untuk
kepentingan pnyembuhan penyakit.
6. Kecukupan Diet (dietary Allowance) adalah
Batas dan intake yang direkomendasikan kepada semua orang dengan
memperhatikan kebutuhan induvidu dan keadaan fisiologis induvidu
7. Pelayanan Gizi adalah Pelayanan yang membantu
masyarakat baik individu maupun kelompok
masyarakat dalam keadaan sehat maupun sakit untuk mendapat makanan yang
sesuai guna mencapai status gizi yang sebaik-baiknya
8. Asuhan Gizi adalah Suatu kegiatan pelayanan gizi
kepada seseorang pasien, yang melibatkan berbagai bidang keahlian yang didalam
terdapat kegiatan : Membuat diagnosa masalah gizi, Menentukan kebutuhan gizi,
Memilih alternatif bentuk sediaan zat gizi, dan Memilih cara pemberian zat
gizi.
13 Pesan Umum Gizi Seimbang
1. Makanlah aneka ragam makanan.
2. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi.
3. Makanlah makanan sumber karbohidrat, setengah dari kebutuhan
energi.
4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari
kecukupan energi.
5. Gunakan garam beryodium.
6. Makanlah makanan sumber zat besi.
7. Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 6 bulan dan tambahkan
MP-ASI sesudahnya.
8. Biasakan makan pagi.
9. Minumlah air bersih, aman yang cukup jumlahnya.
10. Lakukan aktivitas fisik secara teratur.
11. Hindari minuman yang beralkohol.
12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan.
13. Bacalah label pada makanan yang dikemas.
Pesan 1: Makanlah aneka ragam makanan
Makan makanan yang
beranekaragam sangat bermanfaat untuk kesehatan. Makanan harus mengandung unsur
zat gizi yang diperlukan tubuh baik kuantitas maupun kualitas.
Idealnya, ada zat tenaga, zat pembangun dan zat
pengatur.
Pesan 2: Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi
Kebutuhan energi dapat
tercukupi dengan mengkonsumsi makanan sumber karbohidrat, protein dan lemak.
Tanda kecukupan energi dapat dipantau dengan keadaan berat badan yang normal.
Pemantauan berat badan dilakukan pada bayi, balita dan usia sekolah dengan
menggunakan KMS; pada orang dewasa dengan penghitungan IMT (Indeks Massa
Tubuh); dan pada lansia dengan KMS Usila.Kelebihan energi disimpan dalam bentuk
lemak/ jaringan lain. Bila kelebihan tersebut berlanjut maka akan timbul
penyakit (hipertensi, jantung, DM, dll). Sedangkan untuk menutupi kekurangan
energi, diambilkan cadangan energi dari jaringan otak/ lemak. Bila keadaan ini
berlanjut sebabkan penurunan daya kerja/ produktivitas kerja, prestasi belajar
dan kreativitas, penurunan BB dan kekurangan gizi lain.
Pesan 3: Makanlah makanan sumber karbohidrat, setengah dari
kebutuhan energi
Dua kelompok karbohidrat adalah
karbohidrat kompleks dan karbohidrat sederhana. Golongan karbohidrat kompleks:
padi-padian (beras, jagung, gandum); umbi-umbian (singkong, ubi jalar, kentang)
serta tepung, sagu dan pisang. Karbohidrat kompleks penyerapannya lebih lama
sehingga tidak membuat mudah lapar.Golongan karbohidrat sederhana : gula
(menyebabkan mudah lapar).Pembatasaan konsumsi gula dianjurkan sampai 5% dari
jumlah kecukupan energi atau ± 3 – 4 sendok makan setiap hari.Apabila energi
yang diperoleh dari makanan sumber karbohidrat kompleks (selain gula) melebihi
60% atau 2/3 bagian dari energi yang dibutuhkan, maka kebutuhan protein,
vitamin dan mineral sulit dipenuhi.
Pesan 4: Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat
dari kecukupan energi
Adapun guna lemak dan minyak
adalah untuk meningkatkan jumlah energi, membantu penyerapan vitamin A, D, E, K
dan menambah lezat hidangan.Tiga golongan lemak: lemak yang mengandung asam
lemak tak jenuh ganda (paling mudah dicerna), lemak yang mengandung asam lemak
tak jenuh tunggal (mudah dicerna), dan lemak yang mengandung asam lemak jenuh
(sulit dicerna).Makanan yang mengandung asam lemak tak jenuh ganda dan tak
jenuh tunggal: berasal dari nabati, kecuali minyak kelapa. Sedangkan makanan
sumber asam lemak jenuh: berasal dari hewani.Konsumsi lemak dan minyak kurang
sama dengan 10% dan tidak lebih dari 25 % dari kebutuhan energi. Komposisi
konsumsi lemak nabati: hewani= 2 : 1. Kebiasaan mengkonsumsi lemak hewani berlebihan menyebabkan penyempitan
pembuluh darah arteri dan penyakit jantung koroner. Sedang makan ikan
mengurangi risiko penyakit jantung koroner, oleh karena lemak ikan mengandung
asam lemak omega 3. Asam lemak omega 3 berperan mencegah terjadinya penyumbatan
lemak pada dinding pembuluh darah.
Pesan 5: Gunakan garam beryodium
Garam beryodium yang dianjurkan
adalah garam dg KIO3 (Kalium iodat) sebanyak 30-80 ppm. Sesuai Keppres No. 69
tahun 1994 menyatakan bahwa kekurangan yodium dapat mengakibatkan GAKY
(Gangguan Akibat Kekurangan Yodium); gondok; kretin dan penurunan IQ.Indonesia
kehilangan 140 juta IQ point akibat GAKY .
Dasar penghitungan klasifikasi
pengurangan point IQ adalah :
Kretin (GAKY berat) 50 poin
Gondok 5 poin
Bayi di daerah GAKY 10 poin
GAKY bentuk lain 10 poin
Catatan :
Rata-rata IQ manusia normal =
110
IQ dibawah 80 point tergolong
bodoh
IQ point merupakan ukuran
kemampuan seseorang dalam hal berpikir, memecahkan masalah dan menyesuaikan
diri dengan keadaan yang baru.
Anjuran pemberian yodium :
Anak SD (daerah endemik berat)
1 kapsul / tahun
Wanita usia subur (WUS) 2
kapsul / tahun @ 200 mg
Ibu hamil 1 kapsul / tahun
Ibu menyusui 1 kapsul / tahun
selama menyusui
Konsumsi garam beryodium ± 6
gram per hari/ 1 sendok teh.Mutu garam baik dengan Tes Kit Yodina. Hasil warna
garam yang bermutu baik adalah biru keunguan.
Pesan 6: Makanlah makanan sumber zat besi
Fe merupakan unsur penting
untuk pembentukan sel darah merah. Kekurangan Fe dapat berakibat Anemia Gizi
Besi (AGB). Adapun Tanda-tanda AGB : pucat, lemah lesu, pusing dan penglihatan
berkunang-kunang; kadar Hb kurang dari normal.Resiko AGB bagi ibu hamil adalah
BBLR, perdarahan dan kematian. Bagi anak-anak adalah kemampuan belajar turun.
Sedangkan bagi orang dewasa adalah penurunan produktivitas kerja.Sumber utama
zat besi adalah bahan pangan hewani dan kacang-kacangan serta sayuran berwarna
hijau tua. Zat besi Fe pangan asal hewani/haeme lebih mudah diserap (10-20%)
daripada zat besi pangan asal nabati/non haeme (1-2%).
Insidensi atau angka kejadian
AGB di Indonesia : tidak lebih sama dengan 63% bumil dan 55% balita.Zat gizi
yang membantu penyerapan Fe diantaranya protein hewani seperti daging, ikan dan
telur, vitamin C, vitamin A, Zink (Zn) dan asam folat.
Program pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) bagi
ibu hamil adalah 1 TTD selama 90 hari. Untuk balita dapat diberikan preparat
besi dalam bentuk sirup. Kandungan 1 TTD = 200 mg ferrosulfat = 60 mg besi
elemental + 0,25 mg asam folat.
Pesan 7:
Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 6 bulan dan tambahkan MP-ASI sesudahnya
ASI merupakan makanan terbaik
bayi. Pemberian : 0-6 bulan (ASI Eksklusif = pemberian ASI saja tanpa makanan
lain). Kegagalan ASI Eksklusif sebabkan jumlah sel otak berkurang
15-20%.MP-ASI: makanan/ minuman pendamping ASI untuk memenuhi kebutuhan
gizinya.
Pesan 8: Biasakan makan pagi
Manfaat makan pagi adalah untuk
memelihara ketahanan fisik, mempertahankan daya tahan tubuh, meningkatkan produktifitas
kerja dan meningkatkan konsentrasi belajar. Kebiasaan makan pagi, membantu memenuhi kecukupan gizi sehari-hari.
Sedangkan resiko tidak membiasakan makan pagi adalah gangguan kesehatan yang
berupa menurunnya kadar gula darah.
Pesan 9: Minumlah
air bersih, aman yang cukup jumlahnya
Air yang kita minum harus
bersih dan aman (bebas dri kuman). Fungsi air dalam tubuh adalah untuk
melancarkan transportasi zat gizi dlm tubuh; mengatur keseimbangan cairan dan
garam mineral dalam tubuh; mengatur suhu tubuh; melancarkan dlm buang air besar
dan buang air kecil.Kebutuhan air minum ± 2 liter sehari/ 8 gelas sehari,
dengan kecukupan air minum dapat mencegah dehidrasi dan menurunkan resiko batu
ginjal.
Pesan 10: Lakukan aktivitas fisik secara teratur
Manfaat dari melakukan
aktifitas fisik adalah meningkatkan kebugaran; mencegah kelebihan berat badan;
meningkatkan fungsi jantung, paru dan otot; memperlambat proses penuaan.
Olahraga teratur disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, pekerjaan dan kondisi
kesehatan. Salah satunya dengan membiasakan jalan kaki dengan jarak tempuh ±
50-100 m.
Pesan 11: Hindari minuman yang beralkohol
Alkohol mengandung energi, tapi
tidak terdapat unsur gizi lain. Akibat kebiasaan minum minuman beralkohol
adalah terhambatnya proses penyerapan gizi; hilangnya zat-zat gizi yang
penting, meski mengkonsumsi makanan bergizi dalam jumlah yang cukup; kurang
gizi; penyakit gangguan hati; kerusakan saraf otak dan jaringan. Sedangkan efek
samping minuman alkohol: sering buang air kecil, ketagihan dan hilang kendali
diri.
Pesan 12:
Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan
Selain bergizi lengkap dan
seimbang, makanan juga harus layak konsumsi (aman untuk kesehatan). Syarat
makanan aman adalah “wholesome” (zat-zat gizi tidak banyak yang hilang dan
bentuk fisiknya masih utuh. Kecuali, bila makanan sengaja akan diolah dan
diubah bentuk fisiknya).Ciri makanan yang tidak sehat adalah berlendir,
berjamur, aroma dan rasa berubah; lewat tanggal kadaluwarsa dan rusak pada
kemasan; terdapat zat/ bahan pengawet; cara pengolahan yang tidak benar.
Pesan 13: Bacalah label pada makanan yang dikemas
Label adalah keterangan tentang
isi, jenis, ukuran bahan-bahan yang digunakan, susunan zat gizi, tanggal
kadaluwarsa dan keterangan penting lain.Beberapa singkatan yang lazim digunakan
dalam label antara lain:MD Makanan yang dibuat di dalam negeri
ML Makanan luar negeri (import)Exp Tanggal
kadaluarsa, artinya batas waktu makanan tersebut masih layak dikonsumsi.
Sesudah tanggal tersebut, makanan tidak layak dikonsumsi SNI Standart Nasional Indonesia (keterangan mutu
makanan telah sesuai dengan persyaratan) SP
Sertifikat penyuluhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar